Bentuk Bentuk konflik |
bentuk bentuk konflik - Secara umum, konflik sosial sendiri merupakan definisi berasal dari proses sosial yang terjadi pas satu pihak tengah berupaya untuk menghalau pihak lainnya, entah bersama cara menghancurkan ataupun memicu lawan jadi tidak berdaya. Sebuah konflik sanggup keluar dikarenakan adanya perbedaan budaya, rasa, keperluan individu, kelompok, ataupun perubahan sosial yang begitu cepat sehingga menimbulkan adanya disorganisasi sosial. Karena adanya perbedaan-perbedaan ini lah yang kelanjutannya sukar untuk mendapatkan sebuah kesamaan ataupun untuk didamaikan. Konflik sosial sendiri terdiri berasal dari lebih dari satu bentuk, tersebut ini penjelasan lebih lanjut berkenaan bentuk-bentuk konflik sosial dan contohnya dalam masyarakat.
Contoh Konflik
- Konflik Pribadi
Konflik ini berjalan dikarenakan ada dua individu yang mana
sedang mengalami sebuah kasus spesial dan saling tidak ingin tahu kesalahan
masing-masing. Masalah ini lah yang jadi basic berasal dari konflik yang
terjadi. Tak jarang, konflik spesial ini berjalan salah satu dua orang yang
baru saja berkenalan, meskipun umumnya berjalan pada orang-orang yang udah lama
berkenalan.Dalam konflik pribadi, umumnya masing-masing orang bakal berusaha
untuk mengalahkan lawannya. Contoh nya
di dalam kehidupan sehari-hari adalah perselisihan paham, tawuran pelajar, dan
lainnya.
- Konflik Antar Kelas
Konflik yang mana berjalan antar grup ataupun individu yang
miliki kasus dengan individu lainnya yang berada di grup (kelas) lainnya. Yang
dimaksud kelas disini bisa diartikan sebagai kedudukan seseorang ataupun grup
di di dalam lingkungan penduduk secara vertikal (kelas atas atau kelas bawah).
Contoh yang sering berjalan jikalau saja saat buruh mengadakan unjuk rasa
kepada pimpinan perusahaan untuk bisa menambah gaji. Yang mana buruh disini
bisa diartikan kelas bawah tetapi pimpinan perusahaan merupakan kelas atas.
- Konflik Politik
Konflik sosial yang mana berjalan pada 2 grup atau individu
yang satu serupa lainnya miliki perbedaan serta pandangan berbeda berkenaan
komitmen berasal dari kasus ketatanegaraan yang kelanjutannya berdampak pada
perselisihan pandangan. Masalah politik sendiri memang jadi kasus yang lumayan
gampang untuk menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan serta ketidaktenangan di
di dalam lingkungan masyarakat. Konflik politik ini bisa mengaitkan beberapa
golongan-golongan khusus di dalam penduduk sampai negara. Contoh konflik
politik jikalau berjalan perselisihan pada partai politik dengan partai politik
lainnya selagi merumuskan undang-undang.
- Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang berjalan salah satu
grup ras yang berbeda dikarenakan terdapatnya keperluan serta kebudayaan yang
bertabrakan satu serupa lainnya. Konflik rasial ini memang udah berjalan
apalagi masuk ke di dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik ini umumnya berjalan
dikarenakan tidak benar satu ras yang merasa lebih unggul dibandingkan dengan
ras lainnya. Salah satu umpama yang lumayan kondang berasal dari konflik rasial
ini adalah yang berjalan di Afrika Selatan, yakni Politik Apartheid. Konflik
ini berjalan pada ras kulit putih yang merupakan penguasan dengan ras kulit
hitam yang jadi golongan mayoritas yang ingin dikuasai.
- Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan konflik yang berjalan dengan
melibatkan beberapa grup negara dikarenakan terdapatnya perbedaan keperluan di
dalamnya. Banyak sekali kasus konflik internasional yang berjalan berawal
berasal dari konflik dua negara yang mana dikarenakan terdapatnya kasus ekonomi
dan politik. Lambat laun, konflik yang berjalan salah satu ke dua negara ini berkembang
dan jadi konflik internasional. Hal ini dikarenakan masing-masing negara
mencari teman (sekutu) yang miliki visi serta tujuan yang serupa berkenaan
kasus yang sedang terjadi. Sehingga perihal ini lah yang menyebabkan konflik
ini jadi konflik internasional. Contoh berasal dari konflik internasional
jikalau saja pada Negara Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan perbatasn
lokasi salah satu ke dua negara.
- Konflik Antar Suku Bangsa
Konflik yang berjalan dikarenakan terdapatnya perbedaan di
di dalam kehidupan masyarakat, pada suku bangsa yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan yang dimaksud adalah merasa berasal dari abhasa daerah, kebiasaan
istiadat, kesenian daerah, seni bangunan rumah, serta tata susunan kekerabatan.
Banyak perihal yang menyebabkan perbedaan-perbedaan berikut terjadi, pada lain
adalah:
Wilayah Indonesia yang terdiri berasal dari bermacam pulau
Latar Belakang berasal dari sejarah yang berbeda
Ketidaksamaan situasi geografis
Lingkungan hukum kebiasaan serta garis kekerabatan yang
beda.
Contohnya saja, kebiasaan pernikahan suku Jawa dengan Suku
Minang yang berbeda satu serupa lainnya. Sehingga saat dua orang yang berasal
berasal dari suku yang berbeda menikah, tentu saja kadang waktu berjalan
perdebatan berkenaan kebiasaan yang bakal digunakan.
- Konflik Antar Agama
Bentuk-bentuk konflik sosial pada agama ini merupakan
konflik yang berjalan pada pemeluk agama satu serupa lainnya. Seperti yang anda
ketahui sendiri, Indonesia miliki beberapa agama yang dianut oleh masyarakat.
Sehingga tak heran jikalau konflik ini bisa berjalan di Indonesia. Perbedaan
agama ini nantinya bisa mempunyai perbedaan ke di dalam kehidupan sehari
harinya. Contohnya saja langkah berpakaian, langkah bersosialisasi, corak
kesenian, penerapan hukum warisan, dan lainnya.
Perbedaan-perbedaan berikut jikalau dibawa jadi sebuah kasus
tentu saja bakal menyebabkan konflik salah satu pemeluk agama satu serupa
lainnya. Yang awalannya merupakan kasus kecil, tetapi jikalau dibiarkan bakal
jadi besar bergantung berasal dari situasi serta situasi yang sedang berjalan
masing-masing
Penyebab Konflik
Secara umum, segi penyebab konflik terdiri dari sebagian
faktor, yaitu ada perbedaan perasaan dan pendirian antar individu. Kedua, ada
perbedaan kebudayaan, terlebih perbedaan adat istiadat.
Lalu, ketiga ada perbedaan kepentingan. Keempat, ada
pergantian sosial yang merubah nilai-nilai terhadap masyarakat. Kelima, ada
rasa benci dan dendam. Keenam, ada paksaan dari yang kuat kepada yang lemah.
Dan, ketujuh, meletusnya revolusi politik terhadap perebutan kekuasaan.
Selain segi secara umum, ada sebagian segi penyebab konflik
lainnya. Pertama, segi etnosentrisme dan primordialisme sempit. Untuk memahami
perihal tersebut, kamu perlu memahami dulu apa itu etnosentrisme dan
primordialisme.
Secara sederhana, etnosentrimse merupakan suatu pandangan
yang menempel terhadap diri seseorang atau masyarakat yang menilai
kebudayaan-kebudayaan lain selalu diukur bersama dengan nilai kebudayaannya.
Lalu, primordialisme merupakan analisis yang mengedepankan atau memasang
kepentingan utama suatu group atau komunitas masyarakat terhadap kronologis
pertama.
Pandangan sempit dapat ke-2 perihal tersebut, etnosentrisme
dan primordialisme, dapat memicu ada resistensi dari pihak lain yang merasa
diremehkan. Hal itu kemudian mampu berkembang jadi suatu konflik.
Faktor penyebab konflik lain yang perlu kamu ketahui ialah
segi konflik etnopolitik. Faktor tersebut terbagi jadi dua, yaitu konflik
ideologis dan politis. Konflik ideologis dipicu ada perbedaan pandangan
ideologis atau proses nilai yang dianut oleh pihak yang berkonflik. Sedangkan,
segi politis berlangsung lantaran ada bagian status kekuasaan dan sumber
ekonomi yang terbatas di dalam suatu masyarakat. Dengan kata lain, konflik
politis berlangsung dikarenakan ada kepentingan spesifik yang dipaksakan kepada
pihak lainnya.
Dampak Konflik
Tentunya kamu udah terbayang bahwa konflik sosial itu punya
efek terhadap individu atau kelompok yang terlibat didalam suatu masyarakat.
Berikut beberapa efek konflik sosial yang harus kamu ketahui:
- Tambahnya rasa solidaritas didalam kelompok.
- Berubahnya sikap atau kepribadian baik yang mengarah kepada hal-hal yang berbentuk negatif maupun positif.
- Terjadinya pergantian sosial yang mengancam keutuhan kelompok.
- Jatuhnya korban manusia, rusak dan hilangnya harta benda jika berjalan benturan fisik.
- Munculnya dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah.
- Terjadi akomodasi, munculnya kompromi (para pihak punya kekuatan yang seimbang).
- Goyah atau retaknya persatuan kelompok.
- Rusaknya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Sunday, September 13, 2020